Radang usus buntu merupakan salah satu gangguan kesehatan yang diakibatkan karena terjadinya peradangan dan pembengkakan pada bagian usus sehingga memicu rasa sakit dan berujung pada infeksi usus buntu. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab usus buntu, seperti salah satunya konsumsi makanan sembarangan yang kurang terjaga kebersihannya atau terdapat virus dan bakteri tertentu yang menyerang organ pencernaan. Umumnya jenis penyakit yang satu ini akan ditandai gejala seperti mudah mual dan muntah, perut kembung, demam dan rasa sakit pada perut bagian kanan yang tidak kunjung sembuh setelah beberapa saat.
Pada beberapa kasus radang usus buntu akut, tindakan bedah atau operasi mengangkat usus buntu dari tubuh adalah jalan terbaik yang bisa dilakukan. Tindakan operasi ini dalam dunia medis lebih dikenal dengan nama Appendectomy. Tidak jarang terdapat kasus dimana pembuangan atau pemotongan bagian usus buntu yang bermasalah ini dilakukan bersamaan dengan operasi perut saat penyembuhan jenis penyakit lain.
Penting untuk Anda ketahui bahwa sebenarnya operasi pengangkatan usus buntu tidak masuk dalam kategori operasi besar dan resiko yang ditimbulkan juga terbilang minim. Akan tetapi, dari tindakan tersebut sudah pasti sama seperti langkah medis lainnya yang memiliki efek komplikasi yang mungkin dapat terjadi setelah Anda melakukan operasi tersebut, antara lain:
1. Terjadi infeksi.
Luka pasca operasi usus buntu biasanya akan sembuh setelah beberapa pekan pasca Anda menjalani operasi. Namun, jika pada masa pemulihan luka tersebut terasa panas, bengkak atau malah mengeluarkan nanah, maka gejala tersebut menunjukan bahwa Anda terkena infeksi.
2. Gejala abses.
Abses merupakan sebuah kumpulan nanah yang disekitarnya dikelilingi oleh jaringan yang membentuk dinding. Umumnya kondisi ini akan terjadi pada bagian usus buntu yang telah dibuang atau pada area luka sayat. Sebenarnya, nanah ini terjadi akibat perlawanan tubuh terhadap infeksi penyebab usus buntu. Akan tetapi, sekumpulan nanah ini akan membentuk benjolan yang terasa sakit dan tidak nyaman ketika Anda beraktivitas.
3. Komplikasi akut.
Komplikasi akut selanjutnya yang sebenarnya jarang terjadi namun tetap ada kemungkinan menimpa Anda setelah melakukan operasi penanganan usus buntu adalah gangren usus, obtruksi usus, gerakan usus yang melambat atau bahkan berhenti total atau sering disebut dengan ileus.
Berbagai komplikasi yang dapat terjadi setelah melakukan operasi pengangkatan usus buntu seperti di atas, selain dapat mempengaruhi kualitas hidup, bahkan dapat berakibat fatal pada penderitanya. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya melakukan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan dengan teratur, memastikan kebersihan baik pada makanan maupun pada lingkungan tempat tinggal. Selain itu, jika kondisinya Anda memiliki riwayat penyakit usus buntu dan pernah melakukan tindakan operasi, maka lakukan berbagai cara pencegahan agar beberapa resiko komplikasi pasca operasi penyakit tersebut tidak menimpa Anda.
Demikian ulasan mengenai komplikasi yang dapat terjadi pasca Anda melakukan bedah atau operasi usus buntu. Upaya terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan menghindari semua kebiasaan buruk maupun konsumsi makanan penyebab usus buntu. Tidak ada salahnya membaca berbagai artikel yang menjelaskan secara detail mengenai penyakit yang satu ini agar Anda dapat lebih memahami kondisi awal maupun gejala yang paling sering terjadi. Selain itu, melakukan pemeriksaan medis secara teratur juga dapat menjadi langkah antisipasi yang tepat agar Anda dapat mengetahui kondisi kesehatan tubuh setiap saat dan bisa segera mengambil tindakan jika terdeteksi gangguan kesehatan tertentu.